Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enaknya Makanan Jepang

Kompas.com - 04/09/2012, 06:27 WIB

Oleh M Clara Wresti

Tidak sabar namun setia menahan lapar, itu yang saya alami setiap kali punya rencana akan ke restoran Jepang. Tidak sabar ingin segera menyantap makanannya, namun rela untuk tidak sarapan, hanya agar bisa menyantap hidangannya sebanyak mungkin. Jika begini, ungkapan kelaparan dan kemaruk tidak bisa dibedakan.

Di Indonesia, kuliner Jepang sudah berfungsi sebagai salah satu alat diplomasi. Di Jakarta, restoran Jepang bisa ditemukan dalam skala yang berbeda-beda. Dari yang kelas hotel bintang lima hingga kios-kios kecil yang banyak dijumpai di kampus, atau di bazar dan pameran.

Banyaknya restoran atau rumah makan yang menawarkan makanan Jepang ini tentu saja memberikan pilihan bagi konsumen. Mau menyantap yang kuliner asli atau makanan yang sekadar dimasak ala Jepang? Namun menyantap makanan yang dimasak ala kadarnya akan membuat konsumen kehilangan informasi dan pengalaman tentang bagaimana kuliner jepang sesungguhnya.

Menu masakan Jepang yang telah dikenal masyarakat sangat banyak. Dari sukiyaki, shabu- shabu, yakiniku, tempura, hingga yang mentah yakni sushi dan sashimi. Apa pun yang ditawarkan, semua disukai konsumen karena kuliner Jepang identik dengan kesegaran, kelezatan, dan sehat.

Citra positif ditambah penampilannya yang simpel, membuat restoran Jepang bisa berkembang di seluruh dunia. Apalagi mata dunia juga melihat warga Jepang mempunyai angka harapan hidup yang sangat tinggi. Angka harapan hidup Jepang mencapai 82,25 pada tahun 2011. Bandingkan dengan Australia 81,81; Amerika 78,37; sedangkan Indonesia 70,76.

Citra kesegaran, kesehatan, kelezatan, dan keramahan inilah yang melekat di resto Jepang yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Coba tengok di resto Jepang Yoshi yang terletak di Granmelia Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan.

Chef Tomoaki Ito menyapa tamunya dengan ramah. Dari mulutnya tertutur informasi mengenai beragam makanan dari Jepang. ”Sushi dan sashimi itu memang makanan sehari-hari masyarakat Jepang. Sup miso juga selalu bisa ditemui di meja makan setiap rumah tangga di Jepang,” tutur chef Ito.

Chef Ito juga bercerita tentang Kinoko Foilyaki, yakni rebusan lima macam jamur. ”Sebenarnya ini bukan sup. Tetapi karena masyarakat di sini sering menyebut sayur berkuah bening sebagai sup, akhirnya disebut sup jamur,” kata dia.

Kelima macam jamur ini direbus di dalam aluminium foil dengan cita rasa yang didapat dari saos Jepang. Rasanya ringan namun sangat menyegarkan.

”Memang beginilah masakan jepang. Dia tidak memakai bumbu yang terlalu kuat. Namun jika harus asin, maka hanya kecap asin yang dipakai. Jika memang manis, ya hanya kecap manis yang digunakan. Tidak ada setengah-setengah. Ringan tetapi tegas,” jelasnya.

Di resto Jepang Umaku, kebiasaan berbincang-bincang dengan pelanggan juga menjadi tradisinya. Chef Uki, juru masak utama di resto Umaku, mengaku berbincang-bincang dengan pelanggan sambil menyiapkan makanan menjadi hal yang paling menarik.

”Biasanya, kalau ada customer yang enak diajak ngobrol, chef akan memberikan complementary. Ini kebiasaan resto-resto di Jepang,” ujar chef Uki yang berguru langsung pada chef Jepang dan berkeliling Jepang untuk belajar tentang sushi dan sashimi.

Dia menceritakan, pernah mendapatkan ikan tuna seberat 60 kilogram, lalu dia bagi-bagikan ke tamu yang saat itu sedang bersantap di resto Umaku.

Menurut chef Uki, di Jepang tempat duduk paling favorit adalah di bar yang berhadapan langsung dengan meja kerja chef. Selain bisa berbincang-bincang, pelanggan juga bisa melihat chef mempersiapkan makanannya. Adegan koki yang terampil mengiris ikan, mengaduk, mencampur, dan menggulung nasi dijadikan sushi tidak ubahnya seperti orang yang sedang menari dengan indah.

Umaku memiliki outlet di Citragran Cibubur, Tebet, Duren Tiga, dan Alam Sutera. Konsep Umaku memang tidak membuka cabang di pusat perbelanjaan atau mal. Semua outletnya di rumah makan kecil atau ruko karena ingin menghadirkan suasana rumah di restoran itu.

Menurut David Artigue, Director of Food & Beverage Granmelia Hotel, konsep makanan Jepang sangat berbeda dengan makanan Barat. Makanan Barat itu berkesan pesta, perayaan, dan penuh kegembiraan. Sedangkan makanan Jepang lebih ke kesehatan, kesegaran, dan simple, seperti masakan di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com